Dolar AS Semakin Menguat, Nilai Tukar Rupiah Capai Rp 16.301

Dolar AS Semakin Menguat, Nilai Tukar Rupiah Capai Rp 16.301


Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat terus melemah, saat ini mencapai Rp 16.301 per 1 USD pada pukul 08.48 pagi. Hal ini menandakan penguatan kurs dolar AS.

Data dari Google Finance hari Jumat, 19 April 2024, mencatat kenaikan sebesar 0,50 persen dari nilai sebelumnya, yaitu Rp 16.227 pada Kamis, 18 April 2024.

Sementara itu, nilai tukar dolar Singapura menurun menjadi Rp 11.854 atau turun 0,19 persen dari sebelumnya Rp 11.914 per 1 SGD.

Penguatan dolar AS berdampak pada kenaikan harga minyak. Analis Deu Calion Futures (DCFX), Andrew Fischer, mengungkapkan bahwa harga minyak terus naik akibat konflik antara Israel dan Iran. Selain itu, kenaikan harga minyak juga dipengaruhi oleh penguatan dolar AS karena minyak diperdagangkan dalam mata uang tersebut.

Fischer juga menyebut konflik internal di Amerika Serikat, khususnya konflik dengan Texas, memberi dampak. Ketidakpastian dalam politik domestik AS dapat mempengaruhi pasokan dan permintaan minyak, yang berpotensi meningkatkan harga lebih lanjut, katanya dalam keterangan tertulis pada Rabu, 17 April 2024.

Namun, Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, memprediksi bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat. Dia memperkirakan fluktuasi nilai tukar rupiah akan berada di rentang Rp 16.170 - 16.250 per dolar AS dalam perdagangan Kamis, 18 April 2024. Pada akhir perdagangan Rabu, 17 April 2024, rupiah ditutup melemah di level Rp 16.220 per dolar AS.

Ibrahim menjelaskan bahwa peringatan dari Ketua The Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell, menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi pergerakan rupiah. Komentar Powell membuat sebagian besar pedagang mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga lebih awal. Selain itu, meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah juga mendorong permintaan aset aman. Menurutnya, alat CME Fedwatch saat ini menunjukkan peluang 79,2 persen bahwa bank sentral akan mempertahankan suku bunga stabil.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel